TIPS PENGHEMATAN ENERGI
12 Cara Menghemat Listrik
Tips Menghemat Listrik :
1. Matikan lampu dan peralatan elektronik (lampu, televisi, komputer, stereo, mesin cuci, oven, hingga video game) bila tidak diperlukan: saat makan siang, rapat, pulang kantor, dst. Jangan meninggalkannya dalam keadaan stand-by. Mereka masih mengonsumsi listrik!
1. Matikan lampu dan peralatan elektronik (lampu, televisi, komputer, stereo, mesin cuci, oven, hingga video game) bila tidak diperlukan: saat makan siang, rapat, pulang kantor, dst. Jangan meninggalkannya dalam keadaan stand-by. Mereka masih mengonsumsi listrik!
2. Beli alat elektronik dengan model paling hemat energi.
3. Memasak air minum? Didihkan sesuai kebutuhan. Untuk mandi, gunakan
pemanas tenaga matahari. Dan, dijaga jangan sampai air mengalir terus
menerus.
4. Bersihkan saringan penghisap debu, termasuk saringan AC. Saringan
yang tersumbat menyebabkan motor bekerja lebih berat sehingga
menggunakan lebih banyak listrik.
5. Manfaatkan cahaya matahari dan angin yang alami secara optimal di
siang hari. Buka jendela lebar-lebar. Nyalakan lampu saat menjelang
sore. Jangan lupa lampu diganti dengan lampu hemat energi. Dan, lampu
dijaga selalu bersih supaya terang dengan maksimal.
6. Pintu lemari es harus ditutup rapat dan hanya dibuka seperlunya. Isi
lemari es secukupnya. Terlalu penuh akan menghalangi sirkulasi udara
pendingin. Sama halnya ketika kita memasukkan makanan/minuman panas. Ini
akan membuat kulkas bekerja lebih keras.
7. Atur suhu AC sesuai kebutuhan. Karena semakin dingin suhu semakin banyak energi listrik yang diperlukan.
8. Gunakan mesin cuci hanya bila cucian Anda banyak. Atau, sesuai
kapasitas. Lalu, isi air sesuai petunjuk. Gunakan panas matahari untuk
pengeringan secara alami. Mesin cuci yang efisien mampu menghemat air
hingga 1.500 liter per tahun. Hemat listrik, hemat air, hemat biaya!
9. Bersihkan bagian bawah setrika dari kerak/kotoran. Setrika otomatis
lebih hemat listrik. Atur setrika listrik, sesuai dengan tingkat panas
yang diperlukan.
10. Cegah kebocoran air pada kran atau pipa.
11. Pertimbangkan untuk membeli laptop dibanding desktop atau personal
computer karena laptop lebih hemat 5 kali lipat dibanding desktop.
Ketika Anda sudah memiliki desktop dianjurkan menggunakan layar monitor
LCD dibanding CRT.
12. Bila perlu, atur "energy audit" secara berkala untuk gedung Anda.
Para ahli energiakan menganalisa kapan dan dimana saja terjadi
pemborosan energi dan apa yang bisa dilakukan agar energi tersebut bisa
digunakan secara lebih efisien. Audit ini biasanya gratis. Termasuk
audit untuk proses produksi dan kendaraan yang dipakai oleh semua
pemakai gedung.
LANGKAH MENGHEMAT BIAYA DENGAN CARA MENGHEMAT LISTRIK
I.1 LAMPU HEMAT ENERGI
Analisa
pada kehandalan suplai tenaga listrik atau disebut sebagai reliability
of supply dilakukan pada catatan berapa kali gangguan dan lama padam
yang terjadi pada ketiga penyulang SKTM yang mensuplai tenaga listrik ke
PT. QUALRAM. Catatan kehandalan suplai tersebut ditampilkan dari Januari – Oktober 2004 seperti dibawah ini.
I.1.1 Penggantian Lampu Pijar dengan LHE
Langkah
penghematan energi pada bagian penerangan (lighting) yang dapat
langsung dilakukan adalah dengan cara mengganti lampu pijar berdaya
besar dengan lampu hemat energi (LHE) dengan luminasi cahaya sama
terangnya namun daya lebih rendah. Penghematan energi dengan metode ini
dapat menghemat pemakaian daya 50-70% lebih rendah.
I.1.2 Penggunaan Ballast Dengan Losses Rendah
Pada
lampu penerangan yang menggunakan ballast, dapat dilakukan langkah
penggantian ballast yang memiliki rugi-rugi besar dengan ballast yang
memiliki rugi-rugi lebih rendah. Pada Tabel dibawah ditampilkan efikasi
beberapa jenis lampu dengan rugi-rugi ballast.
Tipe Lampu
|
Rentang Efikasi (lumen per Watt)
|
|
Tanpa
Rugi-rugi Ballast
|
Dengan
Rugi-rugi Ballast
|
|
1. Pijar
|
5 – 23
|
-
|
2. Tabung Fluorecent ( 10 – 65 W )
|
50 – 100
|
30 – 85
|
3. Fluorecent Kompak ( SL dan PL )
|
-
|
25 – 60
|
4. Merkuri ( 80 – 2000 W )
|
40 – 60
|
40 – 56
|
5. Halida Logam ( 250 – 2000 )
|
66 – 95
|
60 – 90
|
6. Natrium Tekanan Tinggi ( 18 – 200 W )
|
50 – 150
|
60 – 115
|
7. Natrium Tekanan Rendah ( 50 – 1000 W )
|
100 – 200
|
68 – 143
|
I.1.3 Optimasi Flux dalam Penggunaan LHE
Penerangan
dapat menimbulkan panas yang berlebihan pada suatu ruangan. Gunakan
lampu dengan tipe compact fluorescent (CFL) yang hanya mengkonsumsi 75%
energi dan menimbulkan 70-80% lebih sedikit panas. Lampu pijar biasa
memberikan 10% penerangan dan 90% panas sedangkan lampu compact
fluorescent memberikan 90% cahaya dan 10% panas. Untuk disesuaikan juga
lampu yang dipakai dengan tingkat luminasi ruangan sesuai dengan
kebutuhan.
Jenis Kebutuhan Pencahayaan
|
Lux
|
Contoh
|
1. Pencahayaan untuk daerah yang tidak terus menerus dipergunakan
|
20
|
· Iluminasi minimum
|
50
|
· Parkir dan daerah sirkulasi di dalam ruangan
|
|
100
|
· Kamar tidur hotel
|
|
2. Pencahayaan untuk bekerja di dalam ruangan
|
200
|
· Membaca dan menulis yang tidak terus menerus
|
350
|
· Pencahayaan umum untuk per- kantoran, pertokoan, membaca, menulis
|
|
400
|
· Ruang gambar
|
|
3. Pencahayaan setempat untuk pekerjaan yang teliti
|
750
|
· Pembacaan untuk koreksi tulisan
|
1000
|
· Gambar yang sangat teliti
|
|
2000
|
· Pekerjaan secara rinci dan presisi
|
I.2 PENDINGIN UDARA (AIR CONDITIONER)
I.2.1 Gunakan Timer
Untuk
sistem pendingin terpusat dan peralatan pendingin terpisah, pasanglah
sebuah thermostat yang dilengkapi dengan penanda waktu (timer). Masukkan
setting timer agar mengoperasikan pendingin hanya pada waktu
diperlukan.
I.2.2 Setting Temperatur Secara Optimal
Operasikan setting pendingin pada suhu 25 oC sehingga tingkat kenyamanan tersedia dan pemakaian energi terjaga.
I.2.3 Jangan Mendinginkan Ruangan Tidak Perlu
Pasanglah
sistem pendinginan terpusat (AC Sentral) hanya untuk ruangan-ruangan
yang memerlukan pendinginan. Untuk ruangan tertentu dimana pendingin
tidak diperlukan pada waktu yang lama, akan lebih ekonomis bila
mempergunakan AC window atau AC portable.
I.2.4 Sesuai Kapasitas Dengan Luas Ruangan
Evaluasi
apakah ukuran peralatan pendingin sesuai dengan luas ruangan yang
didinginkan. Penggunaan kapasitas peralatan pendingin yang lebih kecil
dari luas ruangan akan membuat alat pendingin bekerja terlalu berat
namun kenyamanan ruangan tidak tercapai.
I.2.5 Ganti Pendingin Berusia Tua
Pada
peralatan pendingin (AC) berusia lebih dari 10 tahun, pemakaian energi
akan lebih besar 30-50% dibandingkan dengan peralatan pendingin terkini.
Untuk itu, laksanakan program penggantian peralatan pendingin (AC)
dengan pendingin hemat energi dengan teknologi terbaru. Saat membeli,
perhatikan rating SEER (System Energy Efficient Rating) dari peralatan
pendingin. Sebuah AC paling tidak mempunyai rating SEER tingkat 13 dari
tingkatan maksimum yang mencapai 19.
I.2.6 Bersihkan Filter Secara Rutin
Pada
saat pemeliharaan rutin, pastikan untuk selalu membersihkan filter
udara. Filter yang kotor akan membuat pendingin bekerja lebih berat dan
mengkonsumsi lebih banyak energi.
I.2.7 Penempatan Kondensor
Pada
bagian Kondensor, akan lebih baik bila kondensor diletakkan pada tempat
yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Energi yang
dikonsumsi peralatan pendingin akan lebih rendah 10% pada kondensor yang
tidak terkena sinar matahari secara langsung.
I.2.8 Kebersihan Lingkungan Kondensor
Pastikan
ruang disekeliling kondensor bersih dari rumput, barang atau sampah
yang dapat mengganggu sirkulasi udara. Terganggunya sirkulasi udara
dapat menyebabkan kondensor mengkonsumsi lebih banyak energi.
I.2.9 Pemasangan Fan
Selain
pendingin udara, gunakan juga fan atau kipas angin pada ruang-ruang
tertentu yang tidak mutlak menggunakan pendingin (AC). Kipas angin dapat
menurunkan suhu ruangan sampai 5 oC lebih rendah sehingga akan mengurangi penggunaan AC.
I.2.10 Pastikan Arah Putaran Kipas
Pastikan
arah putaran kipas terarah kebawah yang akan langsung mendinginkan
tubuh orang dibawah serta membawa udara panas pergi dari ruangan. Bila
putaran kipas terarah menghisap ke atas tidak banyak berpengaruh pada
penurunan suhu ruangan. Putaran kipas keatas akan membawa udara panas
diatas turun dan menyebabkan tubuh merasa kegerahan.
I.3 PEMANAS AIR (HEATER)
I.3.1 Setting Temperatur
Turunkan
setting temperatur pemanas air sampai maksimal 120 oC. Pada suhu
tersebut, air sudah dalam keadaan mendidih dan bakteri pada air sudah
mati sehingga air cukup steril untuk digunakan.
I.3.2 Bersihkan Endapan
Secara
rutin bersihkan endapan yang ada dalam tabung pemanas dengan
mengalirkan air secara lebih laju. Tindakan ini akan dapat meningkatkan
effisiensi pemanas dan mengurangi konsumsi listrik atau gas.
I.3.3 Isolasi Panas
Pastikan
isolasi panas pada alat pemanas masih terpasang dengan baik. Isolasi
akan mencegah panas yang ditimbulkan heater terbuang percuma di udara.
Pemasangan isolasi yang baik akan meningkatkan efisiensi pemanas.
I.4 PERALATAN KOMPUTER
I.4.1 Timer untuk Turn Off
Configure
your monitor to turn off after 20 minutes (or less) of inactivity, and
your hard drive to turn off after 30 minutes of inactivity.
I.4.2 Mode Operasi Standby
Matikan
komputer, monitor dan printer saat anda pergi atau aktifkan mode
operasi standby setiap saat anda meninggalkan kantor lebih dari dua jam.
Mengaktifkan screen saver bukan suatu langkah penghematan energi,
monitor akan tetap beroperasi secara penuh.
I.4.3 Membeli Komputer Baru
Bila
membeli komputer baru, pertimbangkanlah untuk membeli laptop bila
memungkinkan. Laptop memakai lebih sedikit energi dibandingkan dengan
komputer desktop dan cenderung lebih cocok untuk kebanyakan orang,
kecuali bila banyak dipakai untuk mengetik. Pertimbangkan untuk membeli
monitor tipr flat panel karena hanya menggunakan 1/3 energi dibandingkan
dengan monitor biasa.
I.4.4 Sistem Operasi
Beberapa
operating system seperti Windows ME dan Windows 2000 memiliki fitur
“system hibernate”, yang dapat merekam sebelum dimatikan. Saat komputer
kembali diaktifkan, seluruhnya kembali pada keadaan semula.
I.5 ESCALATOR DAN LIFT
I.5.1 Penggunaan Sensor Operasi Pada Escalator
Penghematan
energi dapat dilakukan dengan mengatur operasi eskalator pada saat
tidak ada orang yang menggunakannya. Untuk itu, perlu dilakukan
pengaktifan mode operasi standby pada saat tidak ada orang yang
menggunakan eskalator. Pengaktifan mode standby ini dapat dilakukan pada
eskalator untuk lokasi tertentu, jam operasi tertentu dan hari operasi
tertentu disesuaikan dengan ritme tingkat kepadatan pengguna.
I.5.2 Pengaturan Kecepatan Pada Escalator
Pada
operasi eskalator, daya yang dikonsumsi oleh peralatan bergantung pada
jumlah orang yang menjadi beban dan pada kecepatan jalan eskalator. Pada
Gambar dibawah ini terlihat bahwa pada kecepatan menentukan jumlah
energi yang diperlukan. Penyesuaian kecepatan yang tepat akan dapat
memberikan penghematan energi dengan tetap menjaga kenyamanan pengguna.
I.5.3 Optimasi Setting Beban Penyeimbang Pada Lift
Pada
peralatan lift biasa terpasang beban penyeimbang untuk operasi dari
lift. Beban penyeimbang tersebut umumnya disetel pada setting 50% dari
beban maksimum lift. Dari beberapa pengukuran, setting beban penyeimbang
dapat disetel pada 35% beban maksimum lift yang akan dapat menghemat
energi listrik sampai 13%. Pada gambar dibawah ditampilkan pemakaian
energi oleh lift pada operasi naik dan turun dan pada variasi beban
berbeda.
<!–[if supportFields]> SEQ Gambar * ARABIC <![endif]–>
I.6 BANGUNAN GEDUNG
I.6.1 Eksterior Gedung
Untuk
warna bagian eksterior gedung, utamakan penggunakan warna-warna cerah.
Merujuk pada beberapa literatur, warna gelap pada eksterior gedung dapat
meningkatkan biaya pendingin sampai 20% dibandingkan dengan gedung yang
menggunakan warna cerah.
I.6.2 Tempatkan Tanaman Peneduh
Penempatan
tanaman peneduh pada tempat yang tepat dan biasa terekspose sinar
matahari akan dapat mengurangi suhu didalam ruangan sampai 20% dan
mengurangi pemakaian energi sampai 40%.
I.6.3 Memasang Solar Screen
Solar
Screen atau layar penahan sinar matahari adalah sebuah jaring-jaring
yang dapat lebih memantulkan sinar matahari dibandingkan dengan tirai
biasa. Pilihlah screen atau layar yang tidak terlalu menahan banyak
cahaya agar pencahayaan didalam ruangan tetap terjaga.
I.6.4 Memasang Lapisan Film Pemantul
Merujuk
pada Komisi Energi California, 30% dari kebutuhan pendinginan bangunan
tergantung dari seberapa besar energi sinar matahari yang masuk melalui
kaca. Lapisan film pemantul akan memantulkan panas sinar matahari dari
jendela dan menahan 40-60% panas tanpa mengurangi terang cahaya yang
masuk kedalam ruangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar